Menu Tutup

Studi Kelayakan Bisnis: Pengertian, Tujuan, dan Manfaat

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi serta budaya, aspek pasar serta pemasaran, aspek teknis serta teknologi sampai dengan aspek manajemen serta keuangannya, yang hasilnya digunakan untuk mengambil sebuah keputusan bisnis.

Studi kelayakan bisnis/usaha juga dapat diartikan suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang dijalankan dalam rangka layak atau tidaknya usaha tersebut.

  • Mempelajari secara mendalam. Meneliti secara sungguh-sungguh data dan informasi, selanjutnya diukur, dihitung dan dianalisis dengan menggunakan metode tertentu.
  • Kelayakan. Apakah usaha yang dijalankan memberikan manfaat besar dibandingkan biaya
  • Bisnis. Usaha yang dijalankan memberikan manfaat baik finansial maupun non finansial.

Mengapa Bisnis Bisa Gagal?

Ada banyak alasan mengapa bisnis bisa gagal. Beberapa alasan umum yang menyebabkan bisnis gagal antara lain:

  1. Tidak adanya perencanaan bisnis yang baik Perencanaan bisnis yang baik sangat penting dalam menjalankan bisnis. Jika tidak ada perencanaan yang matang, maka bisnis dapat berjalan dengan tidak terarah dan tidak fokus pada tujuan bisnis yang ingin dicapai. Oleh karena itu, penting untuk membuat rencana bisnis yang jelas dan detail sebelum memulai bisnis.
  2. Kurangnya modal atau pengelolaan keuangan yang buruk Modal yang cukup sangat penting dalam menjalankan bisnis. Jika modal yang dimiliki tidak cukup atau pengelolaan keuangan yang buruk, maka bisnis akan sulit untuk berkembang. Oleh karena itu, penting untuk mengelola keuangan bisnis dengan baik dan memastikan bahwa modal yang tersedia mencukupi untuk menjalankan bisnis.
  3. Tidak adanya strategi pemasaran yang efektif Strategi pemasaran yang efektif sangat penting dalam mempromosikan bisnis dan menarik pelanggan. Jika bisnis tidak memiliki strategi pemasaran yang baik, maka sulit untuk menjangkau pasar potensial dan menarik pelanggan baru. Oleh karena itu, penting untuk membuat strategi pemasaran yang efektif sejak awal.
  4. Tidak mampu bersaing dengan pesaing Pesaing yang kuat dapat membuat bisnis sulit untuk berkembang. Jika bisnis tidak mampu bersaing dengan pesaing, maka sulit untuk mempertahankan pangsa pasar. Oleh karena itu, penting untuk memahami pesaing dan mengembangkan strategi bisnis yang dapat bersaing dengan pesaing.
  5. Tidak memiliki tim yang kompeten Tim yang kompeten sangat penting dalam menjalankan bisnis. Jika tim tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup, maka bisnis akan sulit untuk berkembang. Oleh karena itu, penting untuk memilih tim yang tepat dan memberikan pelatihan yang cukup agar dapat menjalankan bisnis dengan efektif.
  6. Tidak adanya adaptasi terhadap perubahan pasar Pasar selalu berubah dan berkembang seiring waktu. Jika bisnis tidak dapat beradaptasi dengan perubahan pasar, maka bisnis dapat menjadi ketinggalan dan sulit untuk berkembang. Oleh karena itu, penting untuk selalu memantau perkembangan pasar dan mengadaptasi bisnis agar tetap relevan dan dapat bersaing dengan pesaing.
  7. Tidak memiliki visi dan misi yang jelas Visi dan misi yang jelas sangat penting dalam menjalankan bisnis. Jika bisnis tidak memiliki visi dan misi yang jelas, maka sulit untuk mengetahui tujuan bisnis yang ingin dicapai. Oleh karena itu, penting untuk memiliki visi dan misi yang jelas dan mengarahkan bisnis pada tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Menghindari risiko kerugian

Dalam bisnis, ada hal-hal yang tidak bisa diprediksi sebelumnya. Oleh karenanya, dengan studi kelayakan bisnis, pengusaha memiliki kesiapan untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin akan muncul di waktu yang akan datang.

Memudahkan perencanaan

Dalam banyak hal termasuk bisnis, perencanaan termasuk bagian yang tidak bisa ditinggalkan. Dengan analisis kelayakan usaha, seorang pengusaha akan memperoleh semua informasi yang berhubungan dengan usaha yang akan dirintisnya termasuk kelebihan dan kekurangan usaha tersebut.

Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Dengan analisis kelayakan usaha, semua program yang sebelumnya direncanakan dapat dilaksanakan dengan lebih mudah. Selain itu, pemilik usaha nantinya juga dapat menilai serta mengevaluasi program dan kebijakan apa saja yang memberikan keuntungan atau sebaliknya bagi perusahaan.

Memudahkan pengawasan

Studi kelayakan bisnis juga menyertakan banyak aspek yang diteliti. Hasil analisis dari aspek-aspek yang ada bisa dipakai oleh pemilik usaha untuk melakukan pengawasan.

Memudahkan pengendalian

Masalah-masalah dalam dunia usaha adalah lazim terjadi. Agar masalah yang muncul tidak dapat membesar, maka perlu dilakukan pengendalian yang tepat.

Pengendalian yang tepat mampu dilaksanakan jika sebelumnya pemilik usaha melakukan studi kelayakan. Laporan atau informasi dari analisis tersebut bisa dipakai sebagai dasar untuk menentukan aspek mana saja yang menjadi masalah.

Manfaat

  • Bagi manajemen, sebagai salah satu sumber pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen.
  • Bagi investor/kreditur, untuk menilai apakah peluang usaha tersebut layak atau tidak yang kemudian dijadikan sebagai pertimbangan penyaluran dana.
  • Bagi pemerintah, sebagai dasar pertimbangan pemberian izin usaha atas proposal yang diajukan.
  • Bagi Masyarakat, untuk mengetahui apakah usaha yang akan dibuka merugikan lingkungan atau sebaliknya.

Tahapan

Tahapan studi kelayakan bisnis meliputi beberapa langkah, di antaranya:

  1. Studi Pendahuluan Tahap awal dalam studi kelayakan bisnis adalah melakukan studi pendahuluan. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah ide bisnis atau proyek yang akan dijalankan tersebut layak untuk dikembangkan atau tidak. Pada tahap ini, perlu dilakukan analisis awal mengenai pasar, pesaing, target konsumen, dan potensi keuntungan yang dapat dihasilkan.
  2. Analisis Pasar Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis pasar. Analisis pasar ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pasar, tren, permintaan pasar, dan potensi penghasilan yang dapat dihasilkan dari pasar. Dalam analisis pasar, perlu dilakukan survei pasar, analisis persaingan, dan analisis permintaan pasar.
  3. Analisis Keuangan Analisis keuangan merupakan tahap penting dalam studi kelayakan bisnis. Analisis ini dilakukan untuk menentukan apakah bisnis atau proyek tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar dan mampu memenuhi biaya yang diperlukan. Dalam analisis keuangan, perlu dilakukan proyeksi pendapatan, biaya, arus kas, dan analisis rasio keuangan.
  4. Analisis Teknis Analisis teknis dilakukan untuk menentukan kelayakan teknis suatu proyek atau bisnis. Analisis ini meliputi pengecekan apakah teknologi yang digunakan dapat diimplementasikan, apakah peralatan yang dibutuhkan tersedia, dan apakah infrastruktur yang dibutuhkan dapat diperoleh.
  5. Analisis Operasional Analisis operasional dilakukan untuk menentukan efisiensi operasional bisnis atau proyek. Analisis ini meliputi pengecekan apakah sistem manajemen yang digunakan efektif, apakah proses produksi dapat dijalankan dengan baik, dan apakah sumber daya manusia yang dibutuhkan tersedia.
  6. Analisis Manajemen Analisis manajemen dilakukan untuk menentukan keahlian manajemen yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis atau proyek. Analisis ini meliputi pengecekan apakah manajemen memiliki keahlian yang cukup untuk mengelola bisnis atau proyek tersebut.
  7. Kesimpulan dan Rekomendasi Setelah dilakukan analisis pada tahap-tahap sebelumnya, maka selanjutnya adalah membuat kesimpulan dan rekomendasi mengenai kelayakan bisnis atau proyek yang akan dijalankan. Apabila hasil analisis menunjukkan bahwa bisnis atau proyek tersebut layak untuk dilanjutkan, maka rekomendasi yang diberikan adalah untuk melanjutkan bisnis atau proyek tersebut dan membuat rencana bisnis yang detail. Namun, jika hasil analisis menunjukkan bahwa risiko bisnis atau proyek terlalu tinggi, maka dapat diputuskan untuk tidak melanjutkan bisnis atau proyek tersebut.

Baca juga:

Bagikan yuk!
Posted in Course