Memilih Sistem Payroll yang Ideal untuk Perusahaan – Perusahaan di masa sekarang, sudah seharusnya memperhatikan kesejahteraan karyawan, terutama tentang pembayaran gaji.
Sudah tidak zaman lagi, ada perusahaan terlambat membayarkan gaji pegawai karena alasan kekurangan tenaga akuntan maupun menyalahkan prosedur manual.
Di era milenial, teknologi sudah semakin canggih, bila perusahaan tidak berusaha menyesuaikan diri dengan transformasi teknologi, maka bisa ketinggalan zaman.
Saatnya bagi perusahaan menggunakan sistem payroll yang ideal. Sistem payroll dapat menyelesaikan tugas – tugas administratif tim HR secara otomatis dan akurat.
Mulai dari perhitungan gaji pegawai, pajak PPH 21, cuti, lembur, hingga reimbursement semua dapat diselesaikan dalam satu sistem payroll.
Hebatnya lagi, sistem ini sangat membantu khususnya perusahaan yang berskala middle – up dengan jumlah karyawan mencapai puluhan ribu orang.
Kesalahan sedikit saja dalam perhitungan penggajian, bisa berakibat denda dan pelanggaran hukum.
Untuk itu, perhatikan sistem payroll yang cocok untuk perusahaan sebelum memutuskan untuk mengganti sistem yang Anda gunakan saat ini.
1. Menentukan UMR Karyawan
Setiap hari rata – rata karyawan bekerja mulai pukul 08.00 – 17.00, atau sekitar 9 jam. Ini artinya, setiap minggu, karyawan bisa bekerja hingga 45 jam antara hari Senin – Jumat. Sangat penting bagi perusahaan memperhatikan berapa UMR (upah Minimum Regional) di setiap daerah.
Pasalnya, setiap daerah memiliki biaya hidup yang berbeda – beda. Perusahaan harus mempertimbangkan kesejahteraan karyawan dan mengangkat taraf hidup mereka yang lebih baik.
Semua ini harus ada dalam sistem payroll perusahaan untuk mendukung produktivitas perusahaan dan bisnis Anda.
2. Mengidentifikasi Posisi dan Jabatan
Setiap karyawan bisa memiliki tanggung jawab yang berbeda – beda. Semakin besar tanggung jawabnya, semakin tinggi pula upah yang diberikan. Termasuk dalam posisi atau jabatan, seorang manager bisa memiliki tekanan yang lebih tinggi saat bekerja.
Perhitungan sistem payroll yang ideal sudah seharusnya juga memperhatikan berbagai instrumen tersebut. Seperti jabatan, posisi, intensitas waktu bekerja, lembur, dan sebagainya.
3. Tunjangan Jabatan/ Insentif Karyawan
Sistem payroll yang ideal juga sebaiknya memiliki instrumen yang dapat menyesuaikan kebutuhan perusahaan setiap saat.
Misalnya, jika ada karyawan yang memiliki prestasi atau divisi/ departemen yang berhasil melampaui target perusahaan, maka sepatutnya diberikan insentif atau bonus sebagai penghargaan atas kinerja mereka yang baik.
Data atau instrumen yang dibutuhkan untuk memberikan tunjangan/ insentif bagi karyawan nantinya bisa dimasukkan ke sistem payroll perusahaan.
Kemudian, data ini dapat dijadikan pertimbangan untuk mengambil keputusan tim HR bila ingin memberikan kenaikan jabatan atau reward lainnya.
4. Perhitungan BPJS atau Jaminan Perlindungan Sosial
Di Indonesia saat ini setiap karyawan yang bekerja pada perusahaan, harus mendapatkan asuransi kesehatan BPJS atau BPJS Ketenagakerjaan.
Perlindungan ini meliputi jaminan kecelakaan atau asuransi keselamatan kerja, perlindungan asuransi jiwa, pensiunan atau asuransi hari tua ketika berusia 55 tahun atau saat karyawan berhenti bekerja.
Karyawan minimal tercatat sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan selama 5 tahun.
Beberapa hal tersebut apabila sudah termasuk dalam sistem payroll, maka perusahaan bisa menjalankan sistem ini untuk perusahaan.
Tim HRD bisa lebih fokus dan efektif dalam bekerja, karena semua tugas administratif menjadi lebih mudah, cepat, dan otomatis.
Aplikasi Payroll LinovHR merupakan sistem payroll yang ideal yang dilengkapi fitur dan modul mutakhir untuk meningkatkan sistem penggajian karyawan di perusahaan Anda.
Antara lain seperti perhitungan pajak PPH 21, BPJS dan BPJS Ketenagakerjaan, hingga formulir pengajuan cuti/ lembur secara online yang bisa diakses dari smartphone.
Baca juga:
