Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah.
Demikian kutipan kalimat Ibnu Mas’ud, yang dapat menjadi motivasi kita dalam kehidupan.
Ibnu Mas’ud adalah seorang sahabat Nabi yang memiliki nama lengkap Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil bin Habib. Dia termasuk orang pertama yang masuk Islam.
Jika Rasulullah bepergian, Mas’ud yang menemani Nabi pergi, sembari membawakan sandal, bantal, sikat gigi dan air untuk wudhu Rasulullah. Mereka berjalan bersama-sama, kadang ia berjalan di depan, kadang di belakang.
Perawakannya kurus dan pendek sekali serta kulitnya amat hitam. Selalu berpakaian rapi serta memakai wangi-wangian. Ciri khas lainnya adalah, ia memiliki betis yang kecil. Perawakannya yang kecil inilah yang pernah dipuja Rasulullah dari orang-orang yang menertawakannya.
Ia mengetahui Alquran dan waktu turunnya. Rasulullah memujinya dan menganjurkan para sahabat lain untuk belajar dan menghapal Alquran kepadanya.
Sabda Rasulullah kepada para sahabatnya, “Ambillah Alquran itu dari empat orang. Yaitu dari Abdullah bin Mas’ud, Salim, Mu’adz bin Jabal dan Ubay bin Ka’ab.” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad).
Maka beramai-ramai orang mengambil pelajaran Alquran darinya, mengamalkannya, membaca, menghapal, serta Ibnu Mas’ud menjelaskan dan memperingatkan kepada mereka masalah yang penting jika terdapat kekeliruan dalam membaca Alquran.
Kata Ibnu Mas’ud saat mengajarkan Alquran, “Aku telah membacanya di hadapan Rasulullah SAW.” (HR Bukhari).
Petuah Nabi kepada sahabatnya, “Barang siapa yang ingin membaca Alquran yang baik seperti pertama kali turun, maka bacalah seperti bacaan Abdullah bin Mas’ud.”(HR Ibnu Majah, Ahmad).
Pada zaman pemerintahan Umar bin Khathab, Abdullah bin Mas’ud bertugas di Kufah untuk megajarkan agama Allah di sana.
Ali bin Abi Muthalib memuji Ibnu Mas’ud dan menyatakannya sebagai orang berilmu, yang mengetahui Alquran dan sunnah.
Abdullah bin Mas’ud juga banyak meriwayatkan hadits sebanyak 840 hadits. Dia wafat di Madinah pada tahun 32 Hijriah dalam usia 65 tahun.
Kata-kata Bijak Ibnu Mas’ud
Berikut beberapa kata-kata bijak Ibnu Mas’ud:
- “Janganlah kalian mencari ilmu untuk memenangkan perdebatan, tetapi carilah ilmu untuk menjaga hatimu.”
- “Ketahuilah, sesungguhnya kamu berdiri di hadapan Allah, dan tidak ada sesuatu pun yang bisa tersembunyi daripada-Nya.”
- “Janganlah kalian membangun dunia ini dengan melupakan akhirat, karena dunia ini akan lenyap dan akhirat adalah tempat yang kekal.”
- “Sebaik-baik perhiasan bagi seorang mukmin adalah kebaikan akhlaknya.”
- “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk tubuhmu atau harta yang kamu miliki, tetapi Dia melihat kepada hatimu dan amal perbuatanmu.”
- “Ketahuilah bahwa kematian adalah perjalanan yang pasti. Persiapkanlah dirimu untuk menghadapinya dengan amal perbuatan yang baik.”
- “Janganlah engkau menjadi hamba dari harta benda, tetapi jadilah tuan atas harta bendamu.”
- “Janganlah kalian berlomba-lomba dalam hal kekayaan dan kedudukan, tetapi berlomba-lombalah dalam kebaikan dan takwa kepada Allah.”
- “Janganlah kalian sombong dengan ilmu yang kalian miliki, karena sesungguhnya ilmu itu adalah pemberian Allah dan bukan karena kehebatan diri sendiri.”
- “Jadilah seseorang yang baik dalam kata-kata dan perbuatanmu, sehingga orang lain mendapatkan manfaat dan terinspirasi darimu.”
Kata-kata bijak ini menggambarkan pemikiran Ibnu Mas’ud tentang pentingnya kesadaran diri, akhirat, kebaikan, dan ketakwaan kepada Allah. Ia menekankan pentingnya menjaga hati, mengembangkan akhlak yang baik, dan tidak terpaku pada dunia materi.
Baca juga:
- Kutipan Kalimat Bijak Cak Nun
- Kutipan Kalimat Bijak Albert Einstein yang Sarat Makna
- Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Sederhana tapi Bermakna
- Thomas Alva Edison: Jenius Adalah Satu Persen Inspirasi dan Sembilan Puluh Sembilan Persen Perspirasi